Selasa, 31 Mei 2011

video Bimbingan Konseling

Selengkapnya...

FILSAFAT ILMU

FILSAFAT ILMU

PENDAHULUAN Ada beberapa pertanyaan mendasar beerkenaan dengan pembahasan ilmu secara filosofis. Pertanyaan-pertanyaan dimaksud antara lain: a. Apakah yang dimaksud dengan ilmu? b. Ilmu tentang apa? Apakah yang dimaksud dengan teori ilmiah? Bagaimana kita mengetahui bahwa suatu teori benar? Apakah yang Dimaksud dengan Ilmu ? Apakah yang membedakan ilmu (pengetahuan ilmiah) dengan non-ilmu atau ilmu semu (pseudo science)? Menurut William R. Overton, ilmu memiliki teori ilmiah dengan karakteristik: 1) sesuai dengan hukum alam, 2) penjelasannya dengan acuan hukum alam, 3) dapat diuji di dunia pengalaman, 4) kesimpulannya bersifat tentatif, dan 5) dapat diverifikasi. Apakah Induksi itu? Induksi dinamai untuk bentuk penalaran yang berbeda dari ilmu-ilmu alam, seperti kimia, meteorology, dan geologi dengan matematika, seperti aljabar dan geometri. Pengetahuan ilmiah dikembangkan dengan jalan yang berbeda dengan matematika. Bila ilmu-ilmu alam tergantung dari data yang diperoleh melalui observasi, sedangkan matematika dikembangkan berdasarkan teori umum yang sudah ada. Istilah induktif dipergunakan paling tidak untuk 2 hal yang berbeda. Dalam arti yang sangat luas, iduktif artinya non-dedutif. Dalam arti yang sempit induksi dipakai untuk menamai suatu argument ilmiah yang spesifik. Teori ilmiah tidak dimiliki oleh pengetahuan non ilmiah maupun ilmu semu. Para filsuf menggolongkan pengetahuan ilmiah menjadi dua, yaitu pengetahuan a priori dan pengetahuan a posteriori . Pengetahuan a priori merupakan pengetahuan yang diperoleh berdasarkan hasil pemikiran semata tanpa didasarkan pada pengalaman (metode deduksi). Sedangkan pengetahuan a posteriori merupakan pengetahuan yang diperoleh melalui pengalaman (metode induksi). Representation dan Reason Apa yang dinyatakan oleh Overton, mangandung 2 hal pokok, yaitu: pertama berkenaan subject matter ilmu yaitu: hukum-hukum alam, penjelasan alami, jenis-jenis fenomena alam (jika ada), dan kedua berkenaan dengan sikap dan pendekatan ilmuwan terhadap teori ilmiah, apakah mereka percaya pada
bukti-bukti kuat yang ada, menjauhi pandangan-pandan yang bersifat dogmatis, dan terbuka pada verifikasi suatu teori. Hal pokok pertama merupakan representation dan yang kedua merupakan aspek reason dalam pembahasan ilmu. REPRESENTATION Hukum Alam Hukum alam bukan hasil karya ilmuwan, tugas ilmuwan adalah menemukan hukum alam dan menjelaskannya dalam teori ilmiah. Penjelasan-penjelasan tentang hukum alam adalah sebagai berikut 1. Minimalism about the law – the Simple Regularity Theory Menurut the Simple Regurality Theory, hukum alam itu sama dengan keteraturan. Adalah suatu hukum bahwa Fs adalah Gs jika dan hanya jika semua Fs adalah Gs. Problem yang dapat timbul berkenaan dengan keteraturan yang simpel adalah keterbatasannya untuk menjelaskan berbagai fenomena. 2. Regularities that are not laws Tidak setiap keteraturan sebagai hukum. Suatu keteraturan bisa saja terjadi karena faktor kebetulan. 3. Laws and counterfactuals Hukum mendukung keberlawanan fakta. Contoh mobil Freddie berwarna hitam dan ketika dia membiarkannya di bawah terik sinar matahari, mobil itu menjadi panas. Ada pernyataan yang berlawanan dengan fakta, yaitu: jika mobil Freddie berwarna putih maka mobil itu akan lebih lama panasnya. 4. Laws that are not regularities – probabilistic laws Ada beberapa keteraturan yang bukan merupakan hukum alam, yaitu: 1) accidental regularities (keteraturan-keteraturan secara kebetulan, 2) contrived regularities (keteraturan-keteraturan yang disusun). 3) uninstantiated trivial regularities (keteraturan-keteraturan yang sepele), dan 4) computing functional regularities. Ada hukum yang menunjukkan adanya ketidak teraturan. Hukum ini merupakan hukum yang umum dalam fisika nuklir. Yang berlaku dalam fisika nuklir adalah probabilitas atau peluang. Penjelasan Satu satu fungsi ilmu adalah fungsi deskriptif, yaitu menjelaskan fenomena yang menjadi objek kajiannya. Ada beberapa macam penjelasan yaitu : 1. penjelasan sebab-alibat, 2. penjelasan nomic (penjelasan dalam hubungannya dengan hukum alam, 3. penjelasan secara psikologis, 4. penjelasan secara psikoanalitis, 5. penjelasan
model Darwin, dan 6. penjelasan fungsional. Menurut Hempel, penjelasan adalah prediksi setelah suatu kejadian dan prediksi adalah penjelasan sebelum kejadian. Berbagai Macam Fenomena Alam Para filsuf dan ilmuwan sudah lama dihadapkan pada 2 pertanyaan yang saling berhubungan. What is the constitution of things? What kinds of things are there? Jika ada beberapa bentuk dasar dari sesuatu maka perbedaan-perbedaan antara bentuk yang bukan utama dapat dijelaskan berkenaan dengan jenis-jenis bentuk utama. Realisme Pandangan realisme tentang teori ilmiah, sebagaimana dinyatakan oleh salah satu tokohnya, yaitu Dalton, adalah sebagai berikut: 1. Teori ilmiah dapat dievaluasi berkenaan dengan kebenaran yang dikemukannya. 2. Teori ilmiah memiliki tujuan untuk mencapai kebenaran atau sesuatu yang mendekati kebenaran. 3. Keberhasilan teori ilmiah adalah bukti bahwa teori tersebut benar. 4. Jika teori ilmiah benar, sesuatu yang tak dapat diobservasi disusun hipotesisnya sebagai sesuatu yang ada, dan 5. Jika hal itu benar, teori ilmiah akan menjelaskan fenomena yang dapat diobservasi. Bagi kaum instrumentalis, bertanya tentang kebenaran suatu teori merupakan kesalahan konseptual. Pertanyaan yang tepat menurut mereka adalah apakah suatu teori memiliki ketepatan secara empiris. Suatu teori dinyatakan memiliki ketepatan secara empiris jika teori tersebut dapat membuat prediksi yang akurat. REASON Teori dan Observasi Teori dan observasi berhubungan erat. Ada pandangan yang menyatakan bahwa observasi tergantung pada teori dan ketergantungan kognitif observasi pada teori. Berdasarkan ketergantungan kognitif observasi pada teori, pernyataan-pernyataan dari hasil observasi dianggap benar jika didukung oleh kebenaran teoritis. Probabilitas dan Kesimpulan Ilmiah Penalaran secara statististik dan probabilistik memainkan suatu peran penting dalam penarikan kesimpulan ilmiah. Penalaran tersebut kadang-kadang terpikirkan bahwa penalaran tertentu menyajikan suatu pertanyaan pada problem induksi. Jika induksi tak mampu memberikan penjelasan yang logis, sebab tidak acuan untuk hal itu maka penyelesainnya bias menggunakan probabilitas sehingga bias diperoleh kesimpulan. Ada beberapa jenis probabilitas, yaitu: a. probabilitas subjektif, b. probabilitas objektif dan kesempatan, c. penalaran statistik klasik, dan d. bayesianisme. Pengetahuan Induktif Ada masalah skeptis induksi dari Hume. Untuk itu harus ada solusi terbaik. Kadang-kadang permasalahannya menyangkut induksi justifikasi. Ini adalah arah yang salah karena tidak ada satu induksipun yang membutuhkan justifikasi. Strawson telah menunjukkan bahwa terdapat banyak argumen induktif, dan beberapa diantaranya masuk akal. Metode dan Perkembangan Ilmu Pengetahuan dinyatakan benar dan dapat dipercaya jika didukung oleh metode yang realiabel. Metode yang dipergunakan untuk memperoleh ilmu adalah metode ilmiah. Metode ilmiah inilah yang membedakan ilmu dengan pengetahuan bukan ilmu. Metode ilmiah memiliki beberapa karakteristik, yaitu: a. membedakan ilmu satu dengan ilmu lainnya dan memberikan cirri khas pada ilmu, b. metode ilmiah menjelaskan keberhasilan dan kemajuan ilmu, c. penerapannya bersifat umum, d. dapat diterapkan pada suatu pola metode, tidak tergantung pada imajinasi, intuisi, dst. e. reliabilitasnya dapat diketahui a priori. Konteks Penemuan dan Konteks Pembenaran Menurut tinjauan the context of discovery, ilmu tidak secara otomatis ada di dunia manusia tetapi adanya karena sengaja diadakan oleh manusia. Berbagai macam ilmu lahir dan berkembang karena kebutuhan. Dalam konteks ini ilmu pada dasarnya tidak bersifat netral. Sedangkan menurut tinjauan the context of justification, ilmu hanya bias diperoleh melalui usaha, yaitu metode ilmiah yang kebenarannya bias dipertanggung jawabkan. Penjelasan Terbaik dan Metode Ilmiah Bilamana suatu teori ilmiah dapat memberikan penjelasan dengan baik tentang fenomena yang jadi sasarannya? Bill Newton-Smith telah mengidentifikasi 8 ciri teori ilmiah yang mampu digunakan untuk memberikan penjelasan dengan baik, yang bias digunakan acuan dalam memilih suatu teori, yaitu: a. Observational nesting. Suatu teori seharusnya mempunyai paling tidak konsekuensi observasi yang sama dengan teori-teori sebelumnya. b. Fertility. Suatu teori seharusnya terbuka untuk diuji dan dikembangkan. c. Track-record. Suatu teori hendaknya memiliki keberhasilan pada waktu-waktu sebelumnya. d. Inter-theory support. Suatu teori seharusnya terintegrasi dan memberikan dukungan pada teori-teori lainnya. e. Smootness. Jika suatu teori tidak sesuai dengan fenomena yang dijelaskannya hendaknya terbuka untuk dilakukan perbaikan. f. Internal consistency. Suatu teori hendaknya memiliki konsistensi internal. g. Compaibility with well-grounded metaphysical beliefs. Suatu teori hendaknya konsisten dengan asumsiasumsi umum atau metafisis thenrtang dunia. h. Simplicity. Teori yang simpel lebih baik dari pada teori yang rumit. Ada aspek lain dari investigasi ilmiah yang membedakannya dari bukan pengetahuan ilmiah. Overton telah menyatakan penjelasan-penjelasan ilmiah mencakup hukum-hukum alam dan membentuk hipotesis yang dapat diuji dengan bukti-bukti empiris. Dan hal itu bertentangan dengan penjelasan-penjelasan yang bersifat supernatural. Dengan penjelasan-penjelasan ilmiah yang terus dikembangkan melalui verifikasi ilmiah maka ilmu mengalami perkembangan yang sangat pesat.
Selengkapnya...

10 CARA BELAJAR YANG EFEKTIF

10 Cara Belajar yang efektif
1. Pelajari dasar-dasar peningkatan kemampuan ingatan - ada teknik-teknik tertentu yang dapat membantu kita untuk meningkatkan kemampuan mengingat, yang tentu saja akan bergantung pada daya ingat dan cara belajar seseorang. Beberapa hal yang bisa kita pelajari misalnya tehnik mind map, mnemonik dll.
2. Pelajari dan terapkan hal-hal yang baru. Dengan mengulangi pembelajaran hal-hal baru dan memprakekkannya, kita sedang membangun jalur jaringan di otak yang akan memperkuat koneksi kita dengan informasi yang baru tersebut
3. Belajar dengan cara yang berbeda. mempelajari cara belajar yang lain (visual, audio, kinestetik) ataupun metode pembelajaran yang lain, otak akan dapat menaruh informasi tersebut di beberapa tempat yang berbeda, yang akan memudahkan pemanggilan informasi tersebut.
4. Ajarkan apa yang sudah kita pelajari pada orang lain - salah satu cara terbaik untuk mempelajari sesuatu adalah dengan mengajarkannya pada orang lain. Tentunya setelah melewati proses internalisasi dan translasi, di mana kita akan mengajarkan dengan cara dan metode yang cocok dengan cara kita sendiri dan bukan sekedar menjiplak. Menulis blog adalah salah satu cara untuk mengajarkan sesuatu dengan cara yang berbeda kepada orang lain.
5. Gunakan pembelajaran terdahulu untuk mempelajari hal yang baru. Ini disebut pembelajaran relasional, di mana kita akan melibatkan informasi yang baru pada hal-hal yang sudah kita ketahui.
6. Praktekkan – cari pengalaman. Salah satu cara terbaik untuk meningkatkan efektifitas pembelajaran adalah dengan mempraktekkannya – dan bukan sekedar mempelajari atau menulis sesuatu tentang informasi tersebut.Praktekkan pengetahuan baru secara rutin!

7. Carilah jawaban dan bukan sekedar mengingat - sebisa mungkin jika kita sedang berusaha mengingat suatu informasi, lebih baik kita melakukan riset untuk mendapatkan jawabannnya. Jika kita terbiasa mengingat suatu informasi, ada kecenderungan kita akan melupakan informasi tersebut di masa depan. Hal ini terjadi karena dengan mengulangi percobaan mengingat, kita sedang merekam aktivitas secara negatif dan bukannya positif dalam ingatan kita.
8. Pahami bagaimana cara terbaik untuk belajar – setiap orang unik, termasuk dalam cara dan strategi pembelajarannya. Semakin kita memahami keunikan, kekuatan dan kelemahan kita, semakin kita dapat belajar secara efektif
9. Gunakan ujian untuk meningkatkan pembelajaran – ujian menolong kita untuk dapat mengingat informasi yang diujikan dalam jangka waktu yang lebih lama
10. Stop multitasking – riset telah memperlihatkan bahwa multitasking sebenarnya membuat pembelajaran menjadi kurang efektif.
Selengkapnya...

SIAPAKAH AKU

SIAPAKAH AKU?
Menurutku, agak konyol rasanya, setiap bangun pagi hari, aku menemuan bahwa aku memiliki ciri dan fisik yang sama dengan ketika aku naik ketempat tidur malam sebelumnya. Tapi, lebih konyol lagi aku tidak tau siapa aku.
Siapa aku dan akan menjadi siapa aku nantinya? Akua pikir, akau ingin tahu jawaabannya karena aku tidak ingin tampak konyok bila ada yang bertanya kepadaku tentang hal tersebut.
Akau ingat cerita alica di negeri ajaib. Ketika alica ditanya oleh se ekor ular hasil rekaan lewis carrol mengenai siapa dirinya, alica tidak dapat menjawab. Nah, aku tidak ingin seperti alica.
Yang pertama aku lakukan adalah bercermin. Aku melihat bayanganku dicermin dan aku dapat menyebutkan ciri-ciri diriku. Akau melihat tubuhku, rambutku, kulitku, wajahku dan lain-lainnya.
Akupun mulai memikirkan hal-hal apa yang menarik bagiku. Music? olahraga? Atau lainnya? Apakah aku cukup terampil melakukannya? Aku pun ingin tau kelemahan dan kekuatanku, tapi aku pikir apa tidak sebaiknya aku melibatkan teman-temanku? Mungkin, aku akan mendapat informasi lebih dari yang aku bayangkan dan pasti lebih asli.
Mungkin untuk lebih mengetahui dan dapat mengerti yang lebih mendalam tentang diriku sebaiknya aku pergi ke konselor. Tapi aku takut masalahku terbongkar? Tapi aku akan mencoba, karena aku yakin konselor akan mampu merahasiakannya dan aku pasti bisa menemukan JATI DIRIKU.
Selengkapnya...

TIPS DIET

11 Tips Diet Menurunkan Berat Badan
Permasalahan seputar cara menurunkan berat badan adalah masalah yang sering ditanyakan oleh kita saat berat badan mulai menunjukkan kenaikan. Kegemukan apalagi obesitas bagi sebagian kita merupakan mimpi buruk terutama bagi kita yang peduli masalah penampilan dan kesehatan. Kegemukan selain berkaitan dengan penampilan juga sedikit banyak pasti ikut mempengaruhi rasa percaya diri . Namun sebenarnya ada tips diet menurunkan berat badan yang dapat Ada coba.
Sekeras apapun usaha Anda melakukan diet untuk menurunkan berat badan tanpa mengetahui tips tips nya , rasa rasanya tidak akan maksimal hasilnya. Tips tips diet menurunkan berat badan sebenarnya sangat banyak, disini kami tulis beberapa tips yang relatif berperan penting dalam diet menurunkan berat badan Anda.
Tips diet menurunkan berat badan yang dapat anda lakukan sehari hari


Tips 1. Hindari lemak dan kurangin karhobidrat.
Asupan karbohidrat tetap diperlukan meskipun sedang program menurunkan berat badan, jadi jangan Anda hilangkan asupan karbohidrat ini. Makanlah dengan jumlah karbodihrat yang dikurangin.
Tips 2. Kurangin gula dalam minuman anda.
Soft drink mengandung gula yang tinggi, berhentilah mengkonsumsi soft drink. Selalu biasakan mengkonsumsi air mineral jika Anda sedang berada di luar. Jika Anda ingin minum teh manis, sesekali tidak apa apa. minumlah air putih minimal 8 gelas per hari untuk program menerutkan n
Tips 3. Makanlah minimal 3x sehari untuk diet menurunkan berat badan yang efektif.
Tetaplah untuk makan 3x sehari. Jangan mengurangi frekuensi makan anda menjadi 2x sehari karena justru akan memperlambat metabolisme, bisa bisa justru Anda terkena maag. Tetaplah makan minimal 3x sehari, dengan tentu saja porsi yang sedikit. Melewatkan makan utama merupakan kesalahan dalam diet.
Tips 4. Makanlah paling akhir 3 jam sebelum tidur.
Makan mendekati jam tidur Anda akan menyebabkan makanan yang anda makan tidak sempat diubah menjadi energi untuk aktifitas Anda, akibatnya penumpukan lemak Anda akan bertambah. Jika Lapar, lebih baik Anda mengkonsumsi susu non fat ataupun makanan nutrisi yang rendah kalori.
Tips 5. Latihan kardio (lari, renang, threadmill, aerobik).
latihan kardio sangat efektif untuk membakar lemak, lakukan olahraga ini secara rutin tiap hari. Selain itu olahraga mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan.
Tips 6. Kurangin makanan gorengan, gantilah dengan makanan rebus.
Jangan melupakan bahwa ikan bakar dan ayam bakar kadang kadang diolesin minyak, jadi tetap hindarin juga makanan ini.
Tips 7. Pagi hari yang indah untuk berlatih.
Berlatih pada pagi hari akan lebih efektif, karena perut anda sudah kosong dan tentunya pembakaran yang utama akan mengambil dari lemak anda.
Tips 8. Selalu memilih jalan kaki daripada eskalator.
Pilihlah berjalan kaki jika jaraknya tidak terlalu jauh. jika di kantor selalu pilihlah untuk menggunakan tangga jika Anda hanya ingin turun 1 atau 2 lantai saja. Olahraga kecil ini akan bermanfaat untuk menurunkan berat badan anda jika anda lakukan tiap hari.
Tips 9. Menikmati hidup.
Aturlah semua diet yang meliputin pengaturan pola makan dan olahraga sehingga menjadi sesuatu yang menyenangkan, dengan menjadikan diet Anda sesuatu yang menyenangkan maka akan semakin memperbesar keberhasilan diet .
Tips 10. Istirahatlah secukupnya .
Waktu istirahat yang baik adalah 6 – 8 jam sehari. Jangan lebih dari 8 jam per hari, pernah ada penelitian yang menyebutkan bahwa tidur berlebih meningkatkan resiko kematian.
Tips 11. Jangan mencoba semua jenis makanan pada jamuan buffet.
jangan mencoba semua menu makanan saat ada jamuan buffet. Cukup pilih satu atau dua jenis yang paling Anda suka, lalu lanjutkan dengan salad, ingatlah bahwa Anda sedang mencoba cara menurunkan berat badan .
Selamat mencoba, semoga berhasil dengan diet menurunkan berat badannya.
Selengkapnya...

STANDARISASI PROFESI KONSELOR
Pengertian Profesi
Ada beberapa pendapat tentang pengertian profesi, diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Profesi merupakan suatu pekerjaan atau atau jabatan yang menuntut keahlian dari para petugasnya (Prayitno dan Erman Amti, 2004: 38). 2. Profesi merupakan pekerjaan atau karir yang bersifat pelayanan bantuan keahlian dengan tingkat ketepatan yang tinggi untuk kebahagiaan pengguna berdasarkan norma-norma yang berlaku (Dirjen Dikti Depdiknas, 2004: 5). 3. Kekuatan dan eksistensi profesi muncul sebagai akibat interaksi timbal balik antara kinerja tenaga professional dengan kepercayaan publik (public trust).

Ciri-ciri Profesi
Profesi merupakan suatu pekerjaan tetapi tidak setiap pekerjaan merupakan profesi. Adapun pekerjaan yang tergolong profesi memiliki cirri-ciri sebagai berikut. 1)P rofesi adalah pekerjaan yang menuntut keahlian bagi para pelaku, baik keahlian teoritis maupun keahlian dalam praktik. 2) Keahlian tersebut dipersiapkan secara khusus melalui pendidikan yang khusus sesuai dengan profesi tersebut. 3) Profesi merupakan pekerjaan yang dibutuhkan oleh masyarakat. 4) Tenaga professional dalam melakukan tugasnya terikat oleh kode etik profesi. 5) Para tenaga professional tergabung dalam suatu organisasi profesi.
Konselor Merupakan Suatu Profesi
Konselor merupakan suatu profesi karena bidang pekerjaan yang dilakukan oleh para konselor hanya dapat dilakukan oleh mereka
yang telah dipersiapkan secara khusus, melalui profesionalisasi, untuk melakukan pekerjaan tersebut.
Dasar Pemikiran Standarisasi Profesi Konselor
Standarisasi diperlukan oleh setiap profesi. Standarisasi profesi konselor dilakukan atas dasar pertimbangan sebagai berikut. 1. Keberadaan konselor dalam sistem pendidikan nasional dinyatakan sebagai salah satu kualifikasi pendidik, sejajar dengan kualifikasi guru, dosen, pamong belajar, dst (UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat 6). 2. Konselor memiliki keunikan konteks tugas dan ekspektasi kinerja yang tidak sama persis dengan guru. 3. Pelayanan ahli bimbingan dan konseling yang diampu oleh konselor berada adalam konteks tugas “kawasan pelayanan yang bertujuan menmandirikan individu dalam menavigasi perjalanan hidupnya melalui pengambilan keputusan tentang pendidikan termasuk yang terkait dengan keperluan untuk memilih, meraih serta mempertahankan karir untuk mewujudkan khidupan yang produktif dan sejahtera, serta untuk menjadi warga masyarakat yang peduli kemaslahatan umum melalui pendidikan”. d. Ekspektasi kinerja konselor yang mengampu pelayanan bimbingan dan konseling selalu digerakkan oleh motif altruistik dalam arti selalu menggunakan penyikapan yang empatik, menghormati keragaman, serta mengedepankan kemaslahata pengguna pelayanannya, dilakukan dengan selalu mencermati kemungkinan dampak jangka panjang dari tindak pelayanannya itu terhadap pengguna pelayanan, sehingga pengampu pelayanan professional itu juga dinamakan the reflective practitioner.
B. SOSOK UTUH KOMPETENSI
Sebagaimana lazimnya dalam suatu profesi, sosok utuh kompetensi konselor terdiri atas 2 komponen yang berbeda namun terintegrasi dalam praksis sehingga tidak bias dipisahkan yaitu kompetensi akademik dan kompetensi professional (Dirjen Dikti, Depdiknas, 2007: 43).
Kompetensi Akademik Konselor
Kompetensi akademik merupakan landasan ilmiah (scientific basic) dari kita (arts) bagi pelaksanaan bimbingan dan konseling. Kompetensi akademik konselor diperoleh melalui Program S-1 Pendidikan Konselor Trintegrasi, yang terdiri atas kemampuan: a. Mengenal secara mendalam dengan penyikapan yang empatik serta menghormati keragaman yang mengedepankan kemaslahatan konseli yang dilayani. b. Menguasai khasanah teoritik tentang konteks, pendekatan, asas, dan prosedur serta sarana yang digunakan dalam penyelenggaraan pelayanan ahli bimbingan dan konseling. c. Menyelanggarakan pelayanan bimbingan dan konseling yang memandirikan. d. Mengembangkan profesionalitas sebagai konselor secara berkelanjutan.
Pembentukan kompetensi akademik calon konselor ini merupakan proses pendidikan formal jenjang S-1 Bimbingan dan Konseling, yang bermuara pada penganugerahan ijazah akademik Sarjana Pendidikan dengan kekhususan bidang Bimbingan dan Konseling.
Kompetensi Profesional Konselor
Kompetensi profesional konselor mencerminkan penguasaan kiat penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling yang memandirikan, yang ditumbuhkan serta diasah melalui latihan secara sistematis dan sungguh-sungguh dalam menerapkan perangkat kompetensi yang diperoleh melalui pendidian akademik yang telah diperoleh itu.
C. KREDENSIALISASI PROFESI KONSELOR
Dalam dunia profesi, kemampuan seorang tenaga professional atau lembaga yang bersangkut paut dengan profesi diuji dan kepadanya diberikan tanda bukti bahwa yang bersangkutan benar-benar diyakini dan dapat diberi kepercayaan untuk melaksanakan tugas dalam bidang profesi yang dimaksudkan.
Jenis-jenis Kredensialisasi
Pengujian dan pemberian tanda bukti yang dimaksudkan itu dilakukan berdasarkan aturan kredensial yang dikeluarkan oleh pihak-pihak yang berwenang. Aturan kredensial itu meliputi pemberian sertifikasi, akreditasi, dan lisensi. 1. Sertifikasi memberikan pengakuan bahwa seseorang telah memiliki kompetensi untuk melaksanakan pelayanan konseling pada jenjang dan jenis setting tertentu, setelah lulus uji kompetensi yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan tenaga profesi konseling yang terakreditasi atau lembaga sertifikasi. 2. Akreditasi memberikan derajat penilaian terhadap kondisi yang telah dimiliki oleh satuan pengembang dan/atau pelaksana konseling, seperti Program Studi Bimbingan dan Konseling di LPTK, yang menyatakan kelayakan program satuan pendidikan atau lembaga yang dimaksud. 3. Lisensi memberikan ijin kepada tenaga profesi bimbingan dan konseling untuk melaksanakan praktik pelayanan bimbingan dan konseling pada jenjang dan setting tertentu, khususnya untuk praktik mandiri (privat).
Arah dan Sasaran Kredensialisasi
Sertifikasi, akreditasi, dan lisendi diberikan kepada perorangan, kelompok, atau lembaga pengembang dan/atau pelaksana konseling, yaitu: 1. Sertifikasi kepada Sarjana (S-1) Konseling untuk bekerja pada setting pendidikan. 2. Lisensi kepada Konselor (umum dan spesialis) untuk membuka praktik mandiri (privat). 3. Sertifikasi kepada Magister (S-2) dan Doktor (S-3) Konseling untuk menyelenggarakan kegiatan akademik (seperti mengajar, melatih, dan meneliti) dalam bidang konseling. 4. Sertifikasi kepada alumni pelatihan konseling tertentu untuk kegiatan-kegiatan khusus dalam bidang konseling. 5. Akreditasi kepada lembaga pendidikan konseling untuk menyelenggarakan pendidikan tenaga profesi konseling, baik yang bersifat prajabatan maupun dalam-jabatan. 6. Akreditasi kepada lembaga pelayanan konseling di masyarakat, untuk melakukan praktik pelayanan kepada warga masyarakat luas, baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun pihak lain.
Referensi
Prayitno dan Amti, Erman. (2004) Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. (2007) Penataan Pendidikan Profesional Konselor dan Layanan Bimbingan dan Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal. Jakarta: Depdiknas.
Selengkapnya...

Senin, 30 Mei 2011

ASAL USUL MANUSIA

Selengkapnya...